Daftar isi :
Coday-Proses pengolahan yang satu ini tak menggunakan air bahkan mesin pulper, karena kulit dan daging buahnya tidak perlu dikupas. Setelah kopi disortasi, buah kopi langsung dijemur di bawah sinar matahari baik langsung ataupun menggunkan plastik green house.
Proses pengeringan buah kopi memerlukan intensitas cahaya matahari yang tinggi, supaya buah kopi bisa cepat kering. Semakin cepat kering, buah kopi akan dapat terhindar dari jamur dan proses fermentasi yang berkelanjutan. Daging buah yang kaya dengan gula selama mengering di bawah sinar matahari yang panas ikut memberikan citarasa pada biji kopi.
Kemudian setelah biji kopi kering dengan kadar air 12% maka proses pengolahan selesai, kopi bisa langsung di-pulping untuk menghilangkan kulitnya yang menghitam kering bersama dengan parchment. Bisa juga kopi terus disimpan untuk diistirahatkan atau aging.
Bila beberapa kedai mengenal kopi wine, maka proses produksinya pasti olah kering atau dry process. Selama proses ini terjadi fermentasi, sehingga terdeteksi rasa manis yang kalem dan keasaman yang tak begitu tajam atau cerah namun keasaman seperti anggur merah.
Industri besar kopi hampir tidak mau melakukan proses kering, karena meraka tidak tidak telaten mengolah kopi dalam jumlah yang sangat banyak dengan waktu yang relatif lebih lama. Terlebih bila tidak telaten untuk membalik jemuran kopi dalam jumlah banyak. Bila dilokasi pengolahan banyak hujan, buah kopi proses ini akan berubah menjadi putih karena ditumbuhi jamur. Alih-alih memperoleh kopi bercitarasa enak, kopi yang bercitarasa kotor nantai juga dituai.
Kesempatan mengolah kopi secara natural bisa dilakukan untuk pertanian keluarga yang mengolah kopi yang tidak terlalu banyak. Dengan teknik ini para petani skala kecil justru bisa mengangkat citarasa produksinya. Karena akhirnya proses pengolahan kopi benar-benar bisa diperhatikan selama proses pengeringan. Jadi jangan heran bila citarasa kopi produksi pertanian keluarga juga bisa ditampilkan dengan cantik (enak) dan mahal.